Posts

Showing posts from 2021

It's Me

Aku ingin pergi. Ke suatu tempat asing yang seolah hidupku direset kembali. Aku ingin dikelilingi orang asing yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Aku ingin duduk berdiam diri. Meladeni perdebatan sengit antara otak dan hati. Aku ingin belajar. Aku ingin perlahan menaruh percaya untuk sedikit berbagi beban. Aku ingin rebah dan bersandar barang sejenak. Menyadari beberapa tulangku mungkin sedikit retak. Aku kelewat khawatir. Aku terlalu takut dibuat nyaman, aku takut bila sandaranku pergi dan aku terjerembab nyaris tak sadarkan diri. Karenanya untuk memulai, bukannya tak mau, aku perlu waktu. Aku perlu berdamai dengan apa yang telah berada di belakang. Aku perlu terbiasa dan menerima keadaan. Ini aku, aku kelewat pengecut dengan dalih melindungi diri. Aku lemah meski di mata orang aku sangat kuat tegak berdiri. Aku lelah. Sekali lagi. Aku ingin pergi. bukan untuk mencari senang, aku hanya mendamba tenang. -Flaynn-

S U G A

Darinya. Aku belajar bagaimana menjadi sempurna tanpa standar semesta.  Tentang perjalanan panjang yang tiada ujungnya. Yang aku butuhkan hanya terus berjalan, katanya. Bila aku tiba pada titik lelah dan duniaku serasa jalan ditempat, tak perlu berpikir banyak untuk memutuskan terus atau tidaknya berjalan, tak perlu suatu hal yang spesial untuk keluar dari keterpurukan karena yang dibutuhkan hanya terus berjalan. Dan saat aku terus berjalan, aku akan sampai sebelum aku sempat menyadarinya. Tentang berbatu dan terjalnya perjuangan beserta jatuh bangun tersungkurnya. Aku harus bangun kembali bila aku tersandung dan jatuh, tulisnya. Hidup itu berat dan tak akan selalu baik-baik saja, aku harus berani melewatinya. Tentang sakit yang senatiasa meronta.  Aku diajarkan merasa, jujur pada diri yang kewarasannya sudah renta. Dan pada akhirnya, sakitku yang paling dirasa akan menjadi kekuatan yang luar biasa, ujarnya.  Tentang mimpi yang tak jelas bagaimana. Tidak bersinar namun ja...

Hadir

Suatu ketika kamu berbaring di ranjangmu. Tidak tahu apa yang ada dalam pikiran dan hatimu. Hanya menatap atap kamar, seolah itu adalah objek paling menarik dibanding sekitar. Tidak hanya sedetik, kamu memperhatikan itu lama sekali. Tatapanmu menerawang menembus langit, jauh melewati celah genting yang sempit. Waktu sudah tengah malam dan kamu masih saja terjaga. Kamu matikan lampu dan seketika ruangan gelap gulita, namun matamu masih saja terbuka. Mencoba memejamkan mata meski pikiranmu masih menyala. Suatu ketika saat kamu sudah dengan gagah dan tangguhnya melewati hari, kamu berbaring. Memejamkan mata dan menangis tanpa tahu apa penyebabnya. Samar. Kamu sadar kamu mati rasa, tapi nyatanya kamu menangis juga. ' Kenapa? '  Kamu sendiri tidak tahu apa jawabnya.  Seseorang pernah berkata, "Kamu hidup untuk menjadi nyata, bukan sempurna". Mungkin bukan atap kamarmu yang terlalu menarik, tapi pikiranmu yang amat tenang itu sedang merangkai harapmu. Harapan murni. Tanpa e...

Wake Up

Aku jatuh cinta. Pada seseorang yang selalu terlihat ceria. Seseorang yang tak akan bisa untuk aku memilikinya. Seseorang yang menurut cerita dan video yang kulihat, sangat ramah dan sopan sikapnya. Seseorang yang hanya dapat aku ceritakan, namun tak ada kesempatan untukku membuat cerita bersama. Seseorang yang berhasil menyembuhkan tanpa sadar dirinya-lah obat sesungguhnya. Seseorang yang telah menenangkan dan membuat aku menyadari keberadaan. Bahwa aku tidak sendirian. Dan untuk itu, terima kasih banyak.  Telah membuatku bangkit dan ingin kembali berjuang. -Flaynn 28 Maret 2021

Just It

Sekali lagi; Setelah sekian lama. Saya ingin berada dalam lensamu yang menua.   Menjadi manusia yang nyata adanya, bukan hanya ingatan semata atau sekadar bayang fana. Saya ingin berada dalam detikmu yang teramat berharga. Membayar lunas setiap kobaran rasa.  Sekali lagi; Sebelum saya sepenuhnya lupa. Saya ingin membalas rindu yang dengan tidak sopannya sering menyapa. Sial. Saya ingin berada dalam dekap dan sela jemarimu, dalam hangatmu yang tiada dua. Saya ingin menjadi satu. Yang kau rangkul untuk sandarkan penatmu. Yang kau tatap kala bahagiamu menguap. Saya ingin menjadi saka. Siap sedia dan akan selalu bisa. . . . Tiada lagi; Seperti ikrarmu sedia kala. Seperti halnya juga kau berhasil mencipta lara. Untuk kali kedua kau meminta, saya sampaikan terimakasih untuk inginnya. Tapi untuk rasa, saya tidak bisa. Berjanjilah untuk tidak datang untuk kali kedua, cukup dengan lembar pintamu saja. Belajarlah untuk melupa dan jangan mencariku di sela-sela amigdala. Itu saja....

2020

2020 Angka yang cantik. Tahun yang lebih nyentrik dibanding tahun-tahun yang mendahuluinya. Tahun yang seakan akan hanya terdiri dari beberapa bulan. Bukan hanya canda tapi begitulah adanya yang terasa. Semua terasa seperti tiba-tiba.  Tahun yang dikira akan menjadi tahun penentu setelah rencana yang telah apik tersusun terlaksana. Ternyata adalah tahun yang untuk beberapa menghadirkan banyak duka.  Tahun yang sebagian besar kita tak menyadari kalau kita patut berbangga. Secara tidak sadar kita lulus dalam ujian. Kita telah melewatinya dan kita bisa. Kita lakukan hal baru yang tak kita sangka sebelumnya. Merasa hal itu lucu, hingga kita tak merasa sudah berada diakhir masa. Masa dua ribu dua puluh berakhir dengan segera. Tahun dengan angka cantik yang banyak memberi pelajaran pada manusia. Meski tak dapat menggapai apa yang dicita, setidaknya kita belajar untuk mensyukuri yang kita punya .  -Flaynn-