Peace
Kemarin.
Saat aruna menaungi loka, saat kita mengelilingi kota dengan sepeda motormu berdua, adalah saat dimana aku merasa kita bak dua garis sejajar. Di tarik sepanjang apapun akan terus berdampingan. Kalaupun tidak lagi sama panjang, paling tidak kita tetap seiring dan sejalan. Mungkin, sebelum jejak menjadi timpang, ada baiknya kita membangun titian dari ranting kita yang berkelindan-dari jemari kita yang bertautan.
Hari ini.
Saat baskara berpendar menghangatkan, adalah saat dimana kamu berhasil mengusir duka yang menggelayut mesra. Membuatnya tenggelam dan memudar, lalu sirna.
Saat surya mangkat dari singgasana, saat sinar jingga menyelimuti kota, adalah saat dimana aku mengingatmu sebagai penikmat senja pada ancala di seberang sana.
Dan saat luna berbinar jelita, saat kamu mengajakku untuk lebih dekat melihatnya, ku titipkan teka teki rasaku padanya. Ku titahkan dia, untuk senantiasa memberimu fatwa.
Esok.
Saat candra kembali naik ke peraduan. Saat tiba masanya kita harus berjalan pada arah yang berlainan.
Saat garis yang sejajar itu nyatanya adalah garis yang berpotongan. Kenanglah kita sebagai dua insan yang pernah saling menguatkan. Amankan kita pada kotak baka yang tak akan pernah lekang-yang akan selalu ada, meski telah usang.
Selamat jalan.
Semoga kenangan terus menjaga hubungan baik dengan memoar. Agar kamu, tidak perlu mengobrak abrik amigdala ketika namaku tak sengaja kau dengar.
Baik-baik ya disana
Selamat bahagia ;)
-Flaynn-
P.s: Hey! No hard feeling yeah hahhaa ✌️
Comments
Post a Comment
Please let me know yout thoughts. Do you mind?