Silent
Rasanya, aksara semakin sesak memadati. Ricuh, berdesakan, berebut dikeluarkan duluan, panik, berlarian sana sini, luntang-lantung, akhirnya hanya sampai di ujung lidah, menggantung. Kiranya memberikan izin pada diri, ingin sekali memupuk "aku", namun rupanya masih penuh, penat betah berdiam di sini, bercokol dan empunya sudah terlalu malas menanggapi. Yah, terlampau banyak yang mesti dibenahi. Buat apa tanyamu? Buat apa lagi, menyemai damai di nurani. -Flaynn_